Selamat Pagi dan salam akal sehat, pada kesempatan kali saya memposting sebuah makalah, karena blog ini saya buat hanya sekedar untuk hiburan dan sebagai tempat menyimpan arsip-arsip materi dari perkuliahan. Selamat Membaca :)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Agroindustri dan Industri Pesaingnya”. Kami juga
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah menbantu kami
dalam menyelesikan makalah ini.
Makalah ini kami susun untuk
memenuhi syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Ekonomi Agroindustri. Makalah
ini berisi tentang bagaimana agroindustri tersebut dan industri pesaingnya.
Kami
sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami
sangat mengharapkan saran dari pembaca agar kedepannya kami dapat pemperbaiki
penyusunan dari makalah kami.
Palu, 21
April 2019
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................
i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Agroindustri .............................................................................. 3
2.2 Pesaing dari dalam Industri
Agroindustri dan Contohnya ...................... 5
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 12
3.2 Saran......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agroindustri merupakan salah satu
subsistem yang melengkapi rangkaian sistem agribisnis, subsistem ini berfokus
pada kegiatan berbasis pengolahan sumberdaya hasil pertanian dan peningkatan
nilai tambah. Agroindustri memiliki peranan yang penting terkait upaya
pemenuhan kebutuhan pokok, penyerapan tenaga kerja, perolehan devisa, serta
peningkatan perekonomian masyarakat di pedesaan. Kemudian, agroindustri
diharapkan menjadi magnet bagi pembangunan pertanian Indonesia dengan membuka
pasar yang baru terkait hasil pengolahan produk pertanian karena hasil turunan
produk pertanian yang dapat menjadi beragam kegunaan sesuai dengan kebutuhan
yang ada. Adapun agroindustri yang ideal adalah subsistem yang dibangun dari
wilayah pedesaaan sebagai basis utama pengembangan, karena aksesibilitas yang
baik terhadap bahan baku pertanian, pemenuhan masyarakat pedesaan terhadap
hasil produk agroindustriyang relatif potensial dan menciptakan integrasi
sistem agribisnis, dimana subsistem on farm, agroindustridan pemasaran menjadi
satu dalam wilayah pedesaan.
Salah satu kendala dalam pengembangan
agroindustri di Indonesia adalah kemampuan mengolah produk yang masih rendah.
Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar komoditas pertanian yang diekspor
merupakan bahan mentah dengan indeks retensi pengolahan sebesar 71-75%. Angka
tersebut menunjukkan bahwa hanya 25-29% produk pertanian Indonesia yang
diekspor dalam bentuk olahan. Kondisi ini tentu saja memperkecil nilai tambah
yang diperoleh dari ekspor produk pertanian, sehingga pengolahan lebih lanjut
menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global ini. Teknologi
yang digolongkan sebagai teknologi agroindustri produk pertanian begitu beragam
dan sangat luas mencakup teknologi pasca panen dan teknologi proses. Untuk
memudahkan, secara garis besar teknologi pascapanen digolongkan berdasarkan
tahapannya yaitu, tahap atau tahap sebelum pengolahan, tahap pengolahan dan
tahap pengolahan lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa definisi dari
agroindustri ?
2.
Adakah pesaing
dari dalam industri agroindustri itu sendiri?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
definisi agroindustri.
2.
Untuk mengetahui
bagaimana pesaing dari industri agroindustri dan contohnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Agroindustri
Agroindustri adalah kegiatan yang
memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan
peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Proses yang digunakan mencakup
pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan,
pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir
yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri
lainnya.Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak
produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai
penggunaannya oleh konsumen.
Agroindustri merupakan kegiatan yang
saling berhubungan (interelasi) produksi, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari
pandangan para pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian)
merupakan bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu
subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan
hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan.
Agroindustri dengan demikian mencakup
Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatan Dan Mesin
Pertanian (IPMP) dan Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP).
Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP)
dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
1.
IPHP Tanaman
Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan kaya karbohidrat, palawija dan
tanaman hortikultura.
2.
IPHP Tanaman
Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa sawit, tembakau,
cengkih, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.
3.
IPHP Tanaman Hasil
Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar, rotan,
tengkawang dan hasil ikutan lainnya.
4.
IPHP Perikanan,
meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil laut segar, pengalengan dan
pengolahan, serta hasil samping ikan dan laut.
5.
IPHP Peternakan,
mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan hasil samping lainnya.
Industri Peralatan dan Mesin Pertanian
(IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan sebagai berikut :
1.
IPMP Budidaya
Pertanian, yang mencakup alat dan mesin pengolahan lahan (cangkul, bajak,
traktor dan lain sebagainya).
2.
IPMP Pengolahan,
yang meliputi alat dan mesin pengolahan berbagai komoditas pertanian, misalnya
mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi, mesin pengering dan lain sebagainya.
Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP)
dibagi menjadi tiga kegiatan sebagai berikut :
1.
IJSP Perdagangan,
yang mencakup kegiatan pengangkutan, pengemasan serta penyimpanan baik bahan
baku maupun produk hasil industri pengolahan pertanian.
2.
IJSP Konsultasi,
meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengawasan mutu serta evaluasi dan
penilaian proyek.
3.
IJSP Komunikasi,
menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta
alat komunikasi modern lainya.
Dengan pertanian sebagai pusatnya,
agroindustri merupakan sebuah sektor ekonomi yang meliputi semua perusahaan,
agen dan institusi yang menyediakan segala kebutuhan pertanian dan mengambil
komoditas dari pertanian untuk diolah dan didistribusikan kepada konsumen.
Nilai strategis agroindustri terletak pada posisinya sebagai jembatan yang
menghubungkan antar sektor pertanian pada kegiatan hulu dan sektor industri
pada kegiatan hilir. Dengan pengembangan agroindustri secara cepat dan baik
dapat meningkatkan, jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume ekspor dan
devisa, pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil
pertanian dan penyediaan bahan baku industri.
2.3 Pesaing dari dalam Industri Agroindustri
dan Contohnya
Bagian yang paling penting dari strategi pemasaran
adalah berkaitan dengan persaingan, oleh karena itu suatu perusahaan
agroindustri harus mengetahui dan menganalisis keunggulan dan kelemahan yang
dimiliki dari perusahaan pesaing yang lain (dalam hal ini, memproduksikan
produk yang sama). Tujuan mengenali pesaing adalah agar perusahaan memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai pesaing sehingga dapat memperkirakan kemampuan
pesaingnya, sehingga strategi bersaing perusahaan dapat dirumuskan untuk
memperhitungkan kemungkinan tindakan dan respon pesaing.
Dalam persaingan industri terdapat banyak
pesaing dalam bisnis atau usaha yang dijalankan. Banyaknya persaingan di lihat
dari faktor kebutuhan masyarakat akan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Jika
supply sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang ada, maka kondisi
persaingan sudah sangat ketat.
Suatu perusahaan, harus menitikberatkan
pada beberapa aspek, agar dapat menjangkau jumlah konsumen yang banyak antara
lain, :
1.
Kinerja. Dalam
artian melibatkan seluruh kinerja (tenaga kerja, factor produksi, modal, dll)
yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien dalam proses berproduksi
guna untuk menghsilkan barang yang bermutu baik.
2.
Pelayanan.
Mencerminkan kemampuan pelayanan yang diberikan pada produk tersebut.
3.
Ketahanan.
Mencerminkan umur ekonomis dari produk (daya tahan produk)
4.
Karateristik
Produk .Bagian-bagian tambahan dari produk / feature
5.
Kesesuain dengan
Spesifikasi. Merupakan padangan mengenai kulitas proses manufaktur (tidak ada
cacat motor) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.
6.
Hasil. Mengarah
pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya
Dalam menghadapi persaingan ekonomi
global, Indonesia tidak mungkin mampu bersaing pada produk-produk yang sudah
dikuasai negara maju. Indonesia tidak mampu bersaing dalam industri otomotif,
eletronika, dll dengan negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman atau
Perancis. Karena itu, Indonesia harus memilih produk-produk yang memungkinkan
Indonesia memiliki keunggulan bersaing di mana negara-negara maju kurang
memiliki keunggulan pada produk-produk yang bersangkutan. Produk yang mungkin
Indonesia memiliki keunggulan bersaing adalah produk-produk agribisnis, seperti
barangbarang dari karet, produk turunan CPO (detergen, sabun, palmoil, dll).
Biarlah Jepang menghasilkan mobil, tetapi Indonesia menghasilkan ban-nya, bahan
bakar.
Contoh Industri
Identitas Responden :
- Nama : Marisa Tousalua
- Jenis
kelamin : Perempuan
- Umur : 24 tahun
- Pendidikan
terakhir : Sarjana
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Status : Belum menikah
Identitas Usaha :
- Nama
Perusahaan : Usaha Penjualan
Sagu
- Alamat : Jln Ir. M.
Putuhena
- Tahun
berdiri : 2010 sampai
sekarang
- Jenis
usaha
: Sagu lempeng, Bagea, Serut, dan Sagu tumbu
- Visi
dan misi : Menciptakan
produk sagu yangenak, bergizi dan berkualitas.
Identitas Responden :
- Nama : Eni Leihitu
- Jenis
kelamin : Perempuan
- Umur : 58 tahun
- Pendidikan
terakhir : SMA
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Status : Menikah
- Jumlah
anak : 2 Orang
Identitas Usaha :
- Nama
Perusahaan : Usaha
Penjualan Sagu
- Alamat
: Pasar Mardika, Ambon
- Tahun
berdiri
:
2074 sampai sekarang
- Jenis
usaha : Sagu lempeng, Bagea, Bagea kenari,
Bagea kelapa, Serut, Sagu tumbu, Dodol
durian, Embal, Roti kenari,Minyak
kayu putih.
- Visi
dan misi : Menciptakan
produk yang berkualitas dan lezat.
Macam produk yang dihasilkan
Pada perusahaan pertama, Ada 4 macam
produk sagu yang dihasilkan yaitu sagu lempeng, bagea, serut, dan sagu tumbu
dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.
Pada
perusahaan kedua, Ada 10 macam produk sagu yang dihasilkan yaitu Sagu lempeng,
Bagea, Bagea kenari, Bagea kelapa, Serut, Sagu tumbu, Dodol durian, Embal, Roti
kenari,Minyak kayu putih.dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.
Strategi penentu harga
Pada perusahaan pertama, Harga
terbentuk dari volume produksi itu sendiri, misalnya pada produk sagu lempeng
memiliki 10 lempengan maka harganya juga Rp.10.000, tetapi sekarang harga
Rp.10.000 itu telah naik menjadi Rp.12.000 karena volume produk tersebut telah
bertambah.
Harga yang ditentukan oleh pelaku
usaha untuk ke 4 jenis produk yang dihasilkan.Harga yang ditetapkan pelaku
usahaadalah :
No
|
Produk
sagu
|
Harga
per bungkus
|
1
|
Sagu
lempeng
|
Rp.12.000
|
2
|
Bagea
|
Rp.15.000
|
3
|
Serut
|
Rp.15.000
|
4
|
Sagu tumbu
|
Rp.10.000
|
Pada perusahaan kedua, Harga yang
ditentukan oleh pelaku usaha untuk ke 11 jenis produk yang dihasilkan.Harga
yang ditetapkan pelaku usahaadalah :
No
|
Produk
sagu
|
Harga
per bungkus
|
1
|
Sagu
lempeng
|
Rp.10.000
|
2
|
Bagea
|
Rp.6.000
|
3
|
Bagea
kenari
|
Rp.15.000
|
4
|
Bagea
kelapa
|
Rp.10.000
|
5
|
Serut
|
Rp.10.000
|
6
|
Sagu tumbu
|
Rp.12.000
|
7
|
Dodol
durian
|
Rp.50.000
|
8
|
Embal
|
Rp.10.000
|
9
|
Roti
kenari
|
Rp.15.000
|
10
|
Minyak
kayu putih
|
Rp.100.000/botol
|
Volume produksi yang dihasilkan
Pada perusahaan pertama, Volume
produk yang dihasilkan pada saat mulai buka usaha sampai sekarang ini masih
tetap diproduksikan hanya saja dari pelaku usaha memberikan aneka bentuk yang
tadinya dari tahun-tahun kemarin dengan harga yang minim karena ukuran atau
volume yang kecil, tetapi sekarang telah merubah ukuran produk sehingga
hargapun seiring naik.
Pada
perusahaan kedua, Volume produk yang dihasilkan pada saat mulai buka usaha
sampai sekarang ini masih sama, hanya saja pelaku pesaing ini memberikan aneka
bentuk yang lain. Jadi, harga terbentuk juga mengikuti volume produk tersebut.
Pasar yang dikuasai
Pada perusahaan pertama, Usaha
penjualan sagu memiliki pangsa pasar, yang berada di Jln Ir. M. Putuhena,
(depan Swalayan Wayame) dan di Pasar Tawiri. Sedang pada perusahaan kedua, Usaha
penjualan sagu memiliki pangsa pasar yaitu di Pasar Mardika, Ambon.
Strategi produk mix
Pada perusaahan pertama, Dalam usaha
penjualan sagu ini hanya memproduksi sagu yang memang sudah sejak dulu
diproduksikan, sampai sekarangpun masih memproduksi demikian. Hal ini terjadi
karena memang pada dasranya pelaku usaha ini sudah terbiasa memproduksi sagu
ini menjadi beberapa macam, dan mungkin belum ada niat atau apresiasi mengenai
keanekaragaman produk atau mengkolaborasikan sagu dengan yang lain.
Pada
perusahaan kedua, Dari tahun 1974 dalam usaha penjualan sagu ini hanya
memproduksi sagu yang memang sudah sejak dulu diproduksikan, sampai sekarangpun
masih memproduksi demikian.
Cara pemasarannya
Dalam kedua kasus ini, Cara
pemasaran kedua perusahaan adalah adalah
manual, artinya dalam usaha penjualan produk ini hanya terjadi di pasar dan
tidak melalui iklan dan lain sebagainya.
Cara distribusi produk yang dihasilkan
Pada kedua perusahaan ini, Distribusi
penjualan sagu ini sama seperti pelaku usaha yang sebelumnya, bahwa
distribusinya berasal dari Desa penghasil Bahan Baku Desa Nolot, Kecamatan
Saparua. Jadi dari Desa Nolot masuk ke Ambon, dan dari Ambon mereka menjualnya
di pasar yang mereka tujukan.
Strategi promosinya
Kedua perusahaan ini, Dalam
penjualan produk sagu ini tidak melakukan promosi, hanya saja orang-orang telah
mengetahui ke’khasannya karena produk yang dihasilkan biasanya menjadi makanan
utama orang-orang dahulu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pentingnya
agroindustri sebagai suatu pendekatan pembangunan pertanian dapat dilihat dari
kontribusinya terhadap mampunya kegiatan agroindustri untuk meningkatkan
pendapatan pelaku agribisnis, menyerap banyak tenaga kerja, meningkatkan
perolehan devisa dan mendorong tumbuhnya industri yang lain.
Walaupun
demikian, pembangunan agroindustri masih dihadapkan oleh berbagai tantangan
baik tantangan atau permasalahan yang ada dalam negeri atau diluar negeri. Untuk
menata kembali dari pembangunan agroindustri yang ada diperlukan visi dan misi
pembangunan agroindustri. Dari berbagai pengalaman yang ada, maka visi
pembangunan agroindustri, khususnya di negeri yang sedang berkembang, dapat
dituliskan sebagai agroindustri yang tumbuh dan berkembang secara
berkelanjutan, mampu berkompetisi, mampu merespons dinamika perubahan pasar dan
pesaing baik di pasar domestic maupun pasar internasional serta mampu
meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional dan seterusnya mampu
ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3.2 Saran
Meskipun
kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, tapi kenyataannya
masih banyak kekurangan yang perlu kami diperbaiki, hal ini karena masih
sedikitnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun kami perlukan dari para pembaca guna untuk memperbaiki makalah
kedepannya nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment